Translate

Rabu, 26 September 2012

Cerita Pagi (Masalah Nikmat)

 Gadis cantik itu berkata " Pak, Shopping yuk ! "
" Shopping itu makanan apa toh ? " tanyaku singkat
" Oalah... pak...pak... kok yo cek nemene sampean iku... yo wes lah aku tak budal karo arek-arek ae " timpalnya.

selang beberapa jam kemudian dia balik lagi seraya bertanya " Pak, bagaimanakah caranya kita mensyukuri nikmat ? "
 " Tumben pertanyaanmu cerdas? " jawabku
" Lah, bagaimana toh caranya pak ? " sambil meletakkan sebuah tas kresek bertuliskan toko terkemuka di Malang.
" Lah, kamu dari mana tadi " tanyaku singkat
" Loh, tadi kan sudah saya sudah ngajak sampean, tapi sampean tidak conect, shopping-shopping pak... belanja-belanja pakaian " jawabnya dengan agak ceriwis.
" Nah bagusnih buat contoh bagaimana cara mensyukuri nikmat " fikirku menerawang.

 “ Nduk..., Saya tuh punya lima (5) potong baju dan yang lima potong saja sebagiannya masih sering tergantung begitu saja, jarang dipakai. Saya sering khawatir seandainya nanti hal itu ditanyakan oleh Allah SWT di akhirat nanti. Saya khawatir ditanya, - Kamu telah Aku beri nikmat, mengapa tak kamu syukuri; mengapa kamu sia-siakan?-" sambil garuk-garuk kepala ku mulai nyeramahin dia.

" Coba ingat-ingat lagi ayat ke 8 surat at-Taktsur yang berbunyi

ثُمَّ لَتُسْأَلُنَّ يَوْمَئِذٍ عَنِ النَّعِيمِ

" Kemudian pada hari itu kalian benar-benar akan ditanya tentang nikmat itu", selaras dengan sabda Baginda Rasulullah saw. yang dituturkan oleh Ibn Mas’ud ra., “Kaki anak Adam tidak akan bergeser di hadapan Rabb-nya pada Hari Kiamat nanti sebelum ditanya tentang lima perkara (yaitu): umurnya, bagaimana ia lalui; masa mudanya, bagaimana ia habiskan; hartanya darimana ia dapatkan dan bagaimana ia belanjakan; serta tentang apa yang telah ia amalkan dari ilmu yang ia miliki.” (HR at-Tirmidzi).

Ibn Abbas juga menuturkan kalau Baginda Rasulullah saw. juga pernah bersabda, “Ada dua nikmat yang sering dilupakan oleh kebanyakan manusia yaitu: nikmat sehat dan waktu luang.” (HR al-Bukhari).

Nikmat kesehatan dan waktu luang, kita pun akan ditanya dan dimintai pertanggungjawaban: sejauh mana kesehatan dan waktu luang itu kita manfaatkan; apakah untuk kebaikan atau keburukan; apakah untuk memperbanyak amal salih atau amal salah; apakah untuk memperbanyak amal dakwah atau melulu untuk urusan ma’isyah atau yang lainnya.

Nikmat harta pun kita juga akan ditanyakan dan dimintai pertanggungjawaban, darimana dan untuk apa? Apalagi jika harta kita berlimpah-ruah, tentu akan lebih banyak lagi pertanyaan Allah SWT kepada kita pada Hari Akhir kelak. Itulah mengapa, Baginda Rasulullah saw. pernah bersabda tentang Abdurrahman bin Auf ra., seorang sahabat yang kaya-raya, “ Nanti Abdurrahman bin Auf (karena hartanya yang banyak, pen.) akan masuk surga dalam keadaan merangkak.” Mendengar sabda Baginda Rasulullah saw. demikian, seketika Abdurrahman bin Auf ra. pun menyedekahkan seluruh hartanya (termasuk emas dan perak) yang diangkut dengan 700 ekor unta (berikut seluruh untanya itu). Padahal harta itu baru saja tiba di Madinah sebagai hasil berbulan-bulan ia berbisnis di luar Kota Madinah. Ia melakukan itu tidak lain karena sangat khawatir atas lamanya penghisaban Allah SWT atas dirinya di akhirat kelak karena hartanya yang melimpah itu.

eh gadis cantik itu malah berkomentar " Ya, sudah pak, ndak jadi kalau gitu, saya tadi membelikan baju dua (2) potong untuk sampean. Karena saya takut dan kasihan sampean nanti merangkak masuk surga maka tidak jadi dech saya berikan sama bapak "....

Huaaaaaaaaaaaa.........huaaaaaaaaaaa.........huaaaaaaaaaa...... hilanglah kesempatanku mendapatkan baju baru.....huuuu....huu...

اللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India