Translate

Kamis, 27 September 2012

Cerita Pagi (Surga Dunia)



Ceritaku Pagi ini...

Terdengar seorang kakek melantunkan do'a “Ya Allah, aku memohon izin kepada Engkau, hendak menggunakan akal-pikiran dan tubuhku hari ini untuk bekerja mencari nafkah yang halal demi memenuhi kebutuhan keluargaku, Amin...”

Saat ku tanya " Kakek hendak ke sawah? "
" Ya " jawabnya singkat
Otak usilku mendorong untuk terus memburu kakek itu yang sambil menaruh cangkul dipundaknya.
" Memang kakek selalu berdo'a seperti itu saat mau ke sawah? " tanyaku
" Lah, bisanya cuma do'a seperti itu lo nak "
" Kok mohon izin bunyi do'anya kek? Sebegitu pentingkah memohon izin kepada Allah SWT untuk sekadar berangkat kerja? " tanyaku lebi lanjut.
“ Nak, kita sering mengklaim, harta kita milik Allah, istri dan anak-anak kita milik Allah, tubuh dan jiwa kita pun milik Allah, semua milik Allah. Jadi, apa salahnya kita memohon izin dan ridha Allah saat kita memanfaatkan semua itu? Toh, semuanya memang milik-Nya yang kebetulan Dia titipkan kepada kita,” Jawabnya mantab dan serius, tanpa sedikitpun menyiratkan kepura-puraan.
 “Ya, tapi bukankah Allah SWT memang telah menganugerahkan semua yang ada di dunia ini untuk kita, manusia?” kembali ku bertany.
“Betul, tidak salah. Tapi, itu bukan berarti tanpa syarat. Seperti seseorang yang meminjamkan kendaraannya kepada kita untuk berbelanja, misalnya, tentu tak pantas kendaraan itu kita pakai untuk merampok. kamu pasti mengerti, kan?” kakek itupun balik bertanya.
“Demikian pula dengan kita. Allah SWT menganugerahkan akal-pikiran dan tubuh kita untuk beribadah kepada Diri-Nya. Allah SWT menyediakan segala karunia-Nya di dunia ini, juga untuk bekal manusia mengabdi kepada Diri-Nya. Masalahnya, apakah semua yang Allah ‘pinjamkan’ kepada kita itu benar-benar telah dimanfaatkan sesuai dengan peruntukkannya itu? Ataukah semua yang hakikatnya milik Allah itu malah kita gunakan untuk bermaksiat dan melanggar perintah-Nya? Sudahkah mata yang Allah titipkan kepada kita, misalnya, benar-benar hanya digunakan untuk melihat yang halal, atau seringnya malah digunakan untuk melihat hal-hal yang haram? Sudahkah lisan kita digunakan hanya untuk mengeluarkan kata-kata yang bermanfaat serta mengandung hikmah dan nilai dakwah, atau seringnya malah untuk mengucapkan kata-kata yang sia-sia tak berguna?” semakin dalam kakek itu memaparkan.
" Kamu sudah menikah nak? " tanyanya yang semakin menyudutkanku
" Belum kek " jawabku sambil tertunduk.
" Nah itu dia masalahnya, kamu pasti belum meminta izin untuk meminjam surga dunia kepada Sang Pemilik surga, cepetan nak, enak loh surga dunia itu, penuh decak kagum dan ungkapan yang tidak masuk akal yang dirasakan saat menikmatinya " kelakarnya...

Dengan penuh rasa malu bercampur haru serta simpati ku tinggalkan kakek itu seraya berkata " Ya sudah kek, saya mau sarapan dulu "
" Andai kamu sudah punya surga dunia, pasti kamu akan disiapin sarapan dobel nak.. " kakek itu berkata sambil tertawa....

huuuuuuuaaaaaaaaa.......huaaaaaaaaaaaaa..... ngiming2 terussssssssssssss......huhuhuhaaaaaaaaa...

اللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India