Oleh: Nashihuddin Asy'ary
Seputar Mengusap wajah setalah shalat atau berdo'a
عن عمر بن الخطاب أنه قال كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا
رفع يديه فى الدعاء لم يحطهما حتى يمسح بهما وجهه. رواه الترمذى
Dari Umar bin Al-Khattabradhiyallahu 'anhu berkata, Rasulullah SAW bila
mengangkat kedua tangannya untuk berdoa, tidak melepaskannya kecuali
setelah mengusapkan keduanya ke wajahnya." (HR Tirmizy)
Perawi hadits ini yaitu Imam At-Tirmizy mengatakan bahwa hadits ini gharib, maksudnya perawinya hanya satu orang saja.
Hadits yang sama namun lewat jalur Ibnu Abbasradhiyallahu 'anhu dengan
esensi yang sama, diriwayatkan oleh Abu Daud dalam kitab Sunannya. Namun
Imam An-Nawawi mengatakan bahwa hadits ini bahwa dalam isnadnya, setiap
orang ada kelemahannya. (Lihat Al-Azkar An-Nawawi halaman 399).
Imam Ibnu Hajar Al-'Asqalani dalam kitabnya Subulus-Salam mengatakan
bahwa meski hadits-hadits tentang mengusap wajah itu masing-masing
dhaif, namun satu sama lain saling menguatkan. Sehingga derajatnya naik
menjadi hasan. (Lihat Subulus-salam jiid 4 halaman 399).
Syaikhnya Wahabi yang bernama Nashiruddin Albani mendhoifkan
hadits-hadits yang terkait dengan mengusap wajah setalah shalat maupun
do’a, bahkan Albani dengan lantang dan tegas mengatakan hal demikian itu
merupakan bid’ah yang sesat (As-Silsilah As-Shahihah jilid 2 halaman
146). Sedangkan Syaikhnya Albani yakni Ibnu Taimiyah berkata, "Sedangkan
mengusap wajah dengan dua tangan, hanya ada dasar satu atau dua hadits
yang tidak bisa dijadikan hujjah." (Lihat Majmu' Fatawa jilid 22 halaman
519).
Dan Al-'Izz ibnu Abdissalam berkata, "Tidak ada orang
yang mengusap tangan ke wajahnya setelah berdoa kecuali orang yang
jahil."
Ehem.... bagaimana menurut anda, dan mana yang akan anda ikuti? hehehe
Allahumma Shalli Wa Sallim Wa Barik 'Ala Sayyidina Muhammad
powered by: http://www.facebook.com/groups/channelnahdliyin/
Posted in: Fiqih Sholat
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Seputar Mengusap wajah setalah shalat atau berdo'a
عن عمر بن الخطاب أنه قال كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا
رفع يديه فى الدعاء لم يحطهما حتى يمسح بهما وجهه. رواه الترمذى
Perawi hadits ini yaitu Imam At-Tirmizy mengatakan bahwa hadits ini gharib, maksudnya perawinya hanya satu orang saja.
Hadits yang sama namun lewat jalur Ibnu Abbasradhiyallahu 'anhu dengan esensi yang sama, diriwayatkan oleh Abu Daud dalam kitab Sunannya. Namun Imam An-Nawawi mengatakan bahwa hadits ini bahwa dalam isnadnya, setiap orang ada kelemahannya. (Lihat Al-Azkar An-Nawawi halaman 399).
Imam Ibnu Hajar Al-'Asqalani dalam kitabnya Subulus-Salam mengatakan bahwa meski hadits-hadits tentang mengusap wajah itu masing-masing dhaif, namun satu sama lain saling menguatkan. Sehingga derajatnya naik menjadi hasan. (Lihat Subulus-salam jiid 4 halaman 399).
Syaikhnya Wahabi yang bernama Nashiruddin Albani mendhoifkan hadits-hadits yang terkait dengan mengusap wajah setalah shalat maupun do’a, bahkan Albani dengan lantang dan tegas mengatakan hal demikian itu merupakan bid’ah yang sesat (As-Silsilah As-Shahihah jilid 2 halaman 146). Sedangkan Syaikhnya Albani yakni Ibnu Taimiyah berkata, "Sedangkan mengusap wajah dengan dua tangan, hanya ada dasar satu atau dua hadits yang tidak bisa dijadikan hujjah." (Lihat Majmu' Fatawa jilid 22 halaman 519).
Dan Al-'Izz ibnu Abdissalam berkata, "Tidak ada orang yang mengusap tangan ke wajahnya setelah berdoa kecuali orang yang jahil."
Ehem.... bagaimana menurut anda, dan mana yang akan anda ikuti? hehehe
Allahumma Shalli Wa Sallim Wa Barik 'Ala Sayyidina Muhammad
عن عمر بن الخطاب أنه قال كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا
رفع يديه فى الدعاء لم يحطهما حتى يمسح بهما وجهه. رواه الترمذى
Dari Umar bin Al-Khattabradhiyallahu 'anhu berkata, Rasulullah SAW bila
mengangkat kedua tangannya untuk berdoa, tidak melepaskannya kecuali
setelah mengusapkan keduanya ke wajahnya." (HR Tirmizy)
Perawi hadits ini yaitu Imam At-Tirmizy mengatakan bahwa hadits ini gharib, maksudnya perawinya hanya satu orang saja.
Hadits yang sama namun lewat jalur Ibnu Abbasradhiyallahu 'anhu dengan esensi yang sama, diriwayatkan oleh Abu Daud dalam kitab Sunannya. Namun Imam An-Nawawi mengatakan bahwa hadits ini bahwa dalam isnadnya, setiap orang ada kelemahannya. (Lihat Al-Azkar An-Nawawi halaman 399).
Imam Ibnu Hajar Al-'Asqalani dalam kitabnya Subulus-Salam mengatakan bahwa meski hadits-hadits tentang mengusap wajah itu masing-masing dhaif, namun satu sama lain saling menguatkan. Sehingga derajatnya naik menjadi hasan. (Lihat Subulus-salam jiid 4 halaman 399).
Syaikhnya Wahabi yang bernama Nashiruddin Albani mendhoifkan hadits-hadits yang terkait dengan mengusap wajah setalah shalat maupun do’a, bahkan Albani dengan lantang dan tegas mengatakan hal demikian itu merupakan bid’ah yang sesat (As-Silsilah As-Shahihah jilid 2 halaman 146). Sedangkan Syaikhnya Albani yakni Ibnu Taimiyah berkata, "Sedangkan mengusap wajah dengan dua tangan, hanya ada dasar satu atau dua hadits yang tidak bisa dijadikan hujjah." (Lihat Majmu' Fatawa jilid 22 halaman 519).
Dan Al-'Izz ibnu Abdissalam berkata, "Tidak ada orang yang mengusap tangan ke wajahnya setelah berdoa kecuali orang yang jahil."
Ehem.... bagaimana menurut anda, dan mana yang akan anda ikuti? hehehe
Allahumma Shalli Wa Sallim Wa Barik 'Ala Sayyidina Muhammad
powered by: http://www.facebook.com/groups/channelnahdliyin/
0 komentar:
Posting Komentar